MAKALAH KERAMIK
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KUSWADIN
31312A0049
MATA KULIAH : KEKUATAN BAHAN
SMESTER : IV (EMPAT)
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
, karena atas kehendak-Nya lah saya bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya .
Adapun maksud dan tujuan penulis membuat makalah ini , adalah untuk memenuhi
salah satu tugas dari mata kuliah kekuatan bahan, dan juga untuk menambah
wawasan mengenai karakteristik dari bahan keramik.
Dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini tentu saja penulis mengakui bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan , baik dari segi isi , teori , dan
sistematika penulisannya . Maka dari itu karena belum luasnya wawasan saya, dan
saya sangat terbantu bila pembaca memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun dan dapat menyempurnakan makalah ini dari segi manapun .
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi kita semua baik untuk hari ini dan untuk masa yang akan datang
. Amin.
Mataram,20,April,2015
Penulis
Kuswadin
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan teknologi material keramik pada saat ini telah
diarahkan kepada spesifikasi kegunaannya dalam berbagai kebutuhan, antara lain
: kebutuhan rumah tangga, industri mekanik, elektronika, teknologi ruang
angkasa, keramik berpori , dan lain sebagainya.
Industri keramik telah bermula dalam tahun 4500 sebelum
Masehi yang di usahakan oleh penduduk di perkampungan neolitik di dalam daerah
Shanxi di negeri China. Industri keramik pada masa itu hanya tertumpu pada
penghasilan tembikar.Tembikar tertua di temui di England, dapat di kesan
kembali pada pertama tahun masehi dan penaklukan Roma. Antara masa itu dan 1500
tahun Masehi, perkembangan yang paling penting adalah porselin yang dapat
memantulkan cahaya. Aktiviti di England bermula dengan tembikar eistercian pada
awal abad ke enam belas. Abad ketujuh belas mulai nampak permulaan industri
tembikar Inggris melalui Tofst bersaudara yang membuat tembikar slip di
Staffordshire. Dalam abad ke delapan belas menampakkan bibit perkembangan yang
telah menjadikan industri tembikar sebagaimana yang terdapat pada hari ini.
Dalam tempoh selepas perang dunia kedua, industri keramik
tertumpu kepada produksi yang boleh memberikan ciri-ciri yang istimewa serta
Modern. Ia dihasilkan daripada bahan mentah alami atau sintetis atau campuran
yang melibatkan metode berteknologi modern. Keramik jenis ini digolongkan
kepada keramik Modern atau advance keramik.
1.2 Rumusan
Masalah
- Apakah
yang dimaksud dengan keramik ?
- Apa
saja komposisi keramik ?
- Bagaimana
sifat dari bahan keramik?
- Apa
saja jenis-jenis bahan keramik ?
- Klasifikasi
keramik Tradisional ?
- Bagaimana
metoda uji bahan keramik ?
- Apa
saja kegunaan dan manfaat dari keramik ?
1.3 Tujuan Penulisan
- Untuk
mengetahui definisi dari keramik ?
- Untuk
mengetahui komposisi dari bahan keramik ?
- Untuk
mengetahui sifat dari bahan keramik?
- Untuk
mengetahui jenis-jenis bahan keramik ?
- Untuk
mengetahui klasifikasi keramik ?
- Untuk
mengetahui metoda uji bahan keramik ?
- Untuk
mengetahui kegunaan dan manfaat dari keramik ?
BAB II
LANDASAN TEORI
Keramik pada
awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya
suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pemba- karan.
Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an
mendefinisi- kan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk dapat
menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabah, genteng,
porselin dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah
liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam dan
anorganik yang berbentuk padat. (Yusuf, 1998:2).
Umumnya senyawa keramik lebih stabil
dalam lingkungan termal dan kimia dibandingkan elemennya. Bahan baku keramik yang
umum dipakai adalah felspard, ball clay, kwarsa, kaolin, dan air. Sifat keramik
sangat ditentukan oleh struktur kristal, komposisi kimia dan mineral bawaannya.
Oleh karena itu sifat keramik juga tergantung pada lingkungan geologi dimana
bahan diperoleh. Secara umum strukturnya sangat rumit dengan sedikit
elektron-elektron bebas.
Kurangnya beberapa elektron bebas
keramik membuat sebagian besar bahan keramik secara kelistrikan bukan merupakan
konduktor dan juga menjadi konduktor panas yang jelek. Di samping itu keramik
mempunyai sifat rapuh, keras, dan kaku. Keramik secara umum mempunyai kekuatan
tekan lebih baik dibanding kekuatan tariknya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Keramik
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani,keramikos,
yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses
pembakaran. mendefinisikan keramik
sebagai suatu hasil karya seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari
tanah liat yang dibakar seperti gerabah, genteng, porselin, dan sebagainya.
Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Definisi
pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik yang
berbentuk padat. (Yusuf, 1998;2)
2.2 Komposisi Keramik
Komposisi keramik pada umumnya terdiri dari 4 : Tanah
Liat (clay), Kwarsa (flint), feldsfar, dan serbuk kaca (cullet).
2.2.1 Clay/tanah liat mengandung hidrated aluminum
silica (Al2O3.2SiO2.2H2O)
Tanah liat sebagai bahan pokok untuk pembuatan keramik,
merupakan salah satu bahan yang kegunaannya sangat menguntungkan bagi manusia
karena bahannya yang mudah didapat dan pemakaian hasilnya yang sangat luas.
Kira-kira 70% atau 80% dari kulit bumi terdiri dari batuan merupakan sumber
tanah liat. Tanah liat banyak ditemukan di areal pertanian terutama persawahan.
Dilihat dari sudut ilmu kimia, tanah liat termasuk hidrosilikat alumina
dan dalam keadaan murni mempunyai rumus: Al2O3.2SiO2.2H2O
dengan perbandingan berat dari unsur-unsurnya: Oksida Silinium (SiO2)
47%, Oksida Aluminium (Al2O3) 39%, dan Air (H2O)
14% (Gatot, 2003 dalam Abdullah, 2005).Bentuknya seperti lempengan kecil-kecil
hampir berbentuk segi enam dengan permukaan yang datar. Bentuk kristal; seperti
ini menyebabkan tanah liat bila dicampur dengan air mempunyai sifat liat
(plastis), mudah dibentuk karena kristal-kristal ini meluncur di atas satu
dengan yang lain denga air sebagai pelumasnya (Astuti, 1997 dalam Trisnawanti,
2008).
Tanah liat memiliki sifat-sifat yang khas yaitu bila dalam
keadaan basah mempunyai sifat plastis tetapi bila dalam keadaan kering
akan menjadi keras, sedangkan bila dibakar akan menjadi padat dan kuat. Pada
umumnya, masyarakat memanfaatkan tanah liat (lempung) sebagai bahan baku
pembuatan bata dan gerabah.
Dari penjelasan mengenai tanah liat diatas, dapat disimpulkan :
- fungsi tanah
liat : mempermudah proses pembentukan keramik
- Sifat
dan keadaan bahan : berbutir kasar dalam keadaan
basah mempunyai sifat plastis tetapi bila dalam keadaan kering akan
menjadi keras.
2.2.2 Kwarsa
(flint), Kwarsa
merupakan bentuk lain dari batuan silica (SiO2)
- Tujuan
pemakaian kwarsa ini ialah: Mengurangi susut kering, jadi mengurangi
retak-retak dalam pengeringan. Mengurangi susut waktu dibakar dan
mempertinggi kwalita Merupakan rangka selama pembakaran.
- Sifat-sifat
dan keadaan bahan :
Memiki ukuran partikel
yang halus. Sifat plastis yang tinggi, Memiliki kekuatan kering yang tinggiPenyusutan pada saat
pengeringan dan pembakaran tinggi.
2.2.3 Feldspar
Feldspar adalah suatu kelompok mineral yang berasal dari
batu karang yang ditumbuk dan dapat memberikan sampai 25 % flux (pelebur) pada
badan keramik. Bila keramik dibakar, feldspar akan meleleh (melebur) dan
membentuk leburan gelas yang menyebabkan partikel tanah dan bahan lainnya
melekat satu sama lain. Pada saat membeku, bahan ini memberikan kekuatan pada
badan keramik. Feldspar tidak larut dalam air, mengandung alumina, silika
dan flux yang digunakan untuk membuat gelasir suhu tinggi.
Rumus kimia feldspar secara umum adalah XAl(Al,Si)Si2O8
dengan X adalah potassium, sodium, kalsium atau barium. Secara khusus rumus
kimia feldspar dapat dilihat pada Tabel 1.
|
Jenis Feldspar
|
Rumus Kimia
|
|
Albite
|
Na(Si,Al)O
|
|
Anorthite
|
Ca(Si,Al)O
|
|
Orthoclase
|
K(Si,Al)O
|
|
Celsian
|
Ba(Si,Al)O
|
2.3 Sifat-Sifat Keramik Tradisional
Sifat keramik sangat ditentukan oleh struktur kristal,
komposisi kimia dan mineral bawaannya. Oleh karena itu sifat keramik juga
tergantung pada lingkungan geologi di mana bahan diperoleh. sifat yang umum dan
mudah dilihat secara fisik pada kebanyakan jenis keramik adalah britle atau
rapuh, hal ini dapat kita lihat pada keramik jenis tradisional seperti barang
pecah belah, gelas, kendi, gerabah dan sebagainya, coba jatuhkan piring yang terbuat
dari keramik bandingkan dengan piring dari logam, pasti keramik mudah pecah,
walaupun sifat ini tidak berlaku pada jenis keramik tertentu, terutama jenis
keramik hasil sintering, dan campuran sintering antara keramik dengan logam.
sifat lainya adalah tahan suhu tinggi, sebagai contoh keramik tradisional yang
terdiri dari clay, flint dan feldfar tahan sampai dengan suhu 1200 C, keramik
engineering seperti keramik oksida mampu tahan sampai dengan suhu 2000 C.
kekuatan tekan tinggi, sifat ini merupakan salah satu faktor yang membuat
penelitian tentang keramik terus berkembang. Secara umum sifat keramik meliputi
:
1. Keras, kuat, tetapi bersifat getas atau
mudah pecah.
2. Tahan terhadap korosi.
3. Kapasitas panas yang baik dan
konduktivitas panas yang rendah.
4. Sifat listriknya dapat menjadi isolator,
semikonduktor, konduktor.
5. Dapat bersifat magnetik dan non
magnetik.
2.4 Jenis-jenis Keramik
Pada
prinsipnya keramik terbagi menjadi satu, yaitu:
2.4.1 Keramik tradisional
Keramik tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan
menggunakan bahan alam, seperti kuarsa, kaolin, dll. Yang termasuk keramik ini
adalah: barang pecah belah (dinnerware), keperluan rumah tangga (tile, bricks),
dan untuk industri (refractory).
2.5
Klasifikasi keramik Tradisional
Ø Non logam
Kenapa di katakana non logam karena
2.6 Nilai uji kekuatan bahan keramik
Kekuatan tekannya yaitu 29.75 Mpa.
Kekuatan tariknya yaitu 63.8 Mpa.
Nilai densitasnya yaitu 4.32 g/cm3
Nilai porositasnya yaitu 5.20 %.
2.7 Kegunaan Keramik Tadisional
Hampir sebagian besar orang telah menggunakan produk-produk
yang terbuat dari keramik, entah itu untuk kebutuhan rumah tangga seperti
mangkok, piring, cangkir,teko,tempayan dll. Atau keramik yang digunakan untuk
bahan bangunan, seperti batu-bata,genteng keramik, tegel keramik , pipa-pipa
keramik untuk pembuangan. Ada juga keramik yang digunakan untuk keperluan
keperluan khusus dan dibuat secara khusus pula misalnya keramik isolator yang
digunakan untuk kebutuhan industri perlistrikkan.
Dengan berkembangnya teknologi masa kini bahkan keramik
telah digunakan didalam berbagai keperluan bidang science seperti bidang
kedokteran yang dikenal dengan bio ceramics, misalnya beberapa organ tubuh
manusia yang rusak ternyata dapat digantikan dengan bahan keramik seperti
tulang dan gigi.Keramik juga banyak digunakan di dalam dunia elektronik.
Ternyata banyak bagian dari dari produk elektronik yang dibuat dari bahan
keramik .
Bahan keramik juga digunakan dibidang teknologi nuklir. Hal
ini disebabkan karena bahan keramik, selain tahan terhadap suhu yang sangat
tinggi, juga sekaligus penghantar panas yang sangat buruk . Bahkan bahan
keramik merupakan bahan satu satunya yang tahan terhadap radiasi
nuklir,sehingga reactor nuklir dimanapun menggunakan bahan keramik sebagai
pelindung, agar radiasi tidak menyebar kemana-mana karena sangat membahayakan .
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keramik merupakan suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses
pembakaran yang pada umumnya terbuat dari tanah liat, kwarsa, feldsfar, dan
serbuk kaca. Sifat keramik ditentukan oleh struktur kristal, komposisi kimia
dan mineral bawaannya yang secara umum meiliki sifat :
- Keras,
kuat, tetapi bersifat getas atau mudah pecah.
- Tahan
terhadap korosi.
- Kapasitas
panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah.
- Sifat
listriknya dapat menjadi isolator, semikonduktor, konduktor bahkan
superkonduktor.
- Dapat
bersifat magnetik dan non magnetik.
Keramik biasanya digunakan untuk kebutuhan rumah tangga
seperti mangkok, piring, cangkir,teko,tempayan dll. Atau keramik yang digunakan
untuk bahan bangunan, seperti batu-bata,genteng keramik, tegel keramik , pipa-pipa
keramik untuk pembuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Eko. 2013. “Kliping Seni Rupa Terapan Keramik”. http://www.slideshare.net/eko123/kliping-seni-rupa-terapan-keramik
[20 Oktober 2013]
Ø Sergio.2011.”Proses Pembuatan Produk Keramik”. http://www.ilmusipil.com/proses-pembuatan-produk-keramik [26 November 2013].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar