Jumat, 27 November 2015

MAKALAH MESIN PENGERINGAN PADA BIJI KOPI (MESIN BOX DRYER)


 MESIN PENGERINGAN PADA BIJI KOPI
(MESIN BOX DRYER)



                                                                                 D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

KUSWADIN
31312A0049


MATA KULIAH : ALAT DAN MESIN PERTANIAN
      SMESTER : IV (EMPAT)


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
TAHUN 2015





DAFTAR  ISI

BAB I : PENDAHULUAN
A.            Latar Belakan..........................................................................................1
B.             Rumusan Masalah....................................................................................2
C.            Tujuan........................................................................................................2

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
1.      Kopi Arabika..........................................................................................3
2.       Kopi Liberika..............................................................................................4
3.      Kopi Canephora (Robusta)..................................................................4
4.      Kopi Hibrida..............................................................................................4
5.      Proses pengeringan biji kopi dengan sinar matahari............................6
6.      Pengeringan Buatan  Menggunakan Mesin (BOX DRYER)..................7
BAB III : PEMBAHASAN
A.    Konsep Dasar Pengeringan........................................................................8
B.     Pengeringan Buatan (Menggunakan Mesin)..........................................10
C.    Gambar mesin pengeringan biji kopi................................................10
D.    Gambar pengeringan menggunakan matahari & teknologi (mesin)...12

BAB : PENUTUP
1.      Kesimpulan...............................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA



KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena atas kehendak-Nya lah saya bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya
      Adapun maksud dan tujuan penulis membuat makalah ini , adalah untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Alat dan Mesin Pertanian dan juga untuk menambah wawasan penulis sendiri.
      Dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini tentu saja penulis mengakui bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan , baik dari segi isi , teori , dan sistematika penulisannya . Maka dari itu karena belum luasnya wawasan saya, dan saya sangat terbantu bila pembaca memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun dan dapat menyempurnakan makalah ini dari segi manapun .
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua baik untuk hari ini dan untuk masa yang akan datang . Amin.

                                                                                                                                                                                                            Mataram,27,April,2015
                                                                                                             Penulis

                                                                                                           Kuswadin







BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Kopi merupakan salah satu hasil komoditi perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi diantara tanaman perkebunan yang lainnya dan berperan penting sebagai sumber devisa Negara. Kopi tidak hanya berperan penting sebagai sumber devisa melainkan juga merupakan sumber penghasilan bagi bagi tidak kurang dari satu setengah juta jiwa petani kopi di Indonesia (Rahardjo, 2012).
Keberhasilan agribisnis kopi membutuhkan dukungan semua pihak yang terkait dalam proses produksi kopi pengolahan dan pemasaran komoditas kopi. Upaya meningkatkan produktivitas dan mutu kopi terus dilakukan sehingga daya saing kopi di Indonesia dapat bersaing di pasar dunia (Rahardjo, 2012).
Teknologi budidaya dan pengolahan kopi meliputi pemilihan bahan tanam kopi unggul, pemeliharaan, pemangkasan tanaman dan pemberian penaung, pengendalian hama dan gulma, pemupukan yang seimbang, pemanenan serta pengolahan kopi pasca panen. Pengolahan kopi sangat berperan penting dalam menentukan kualitas dan cita rasa kopi (Rahardjo, 2012).
Saat ini peningkatan produksi kopi di Indonesia masih terhambat oleh rendahnya mutu biji kopi yang dihasilkan sehingga mempengaruhi mutu biji kopi yang dihasilkan sehingga mempengaruhi pengembangan produksi akhir kopi. Hal ini disebabkan, karena penanganan pasca panen yang tidak tepat antara lain proses fermentasi, pencucian, sortasi, pengeringan dan penyangraian. Selain itu spesifikasi alat dan mesin yang digunakan juga dapat mempengaruhi setiap tahapan pengolahan biji kopi.
Oleh karena itu, untuk memperoleh biji kopi yang bermutu baik maka diperlukan penanganan pasca panen yang tepat dengan melakukan setiap tahapan secara benar. Proses pengeringan merupakan salah satu tahapan yang penting dalam pemrosesan biji kopi untuk menghasilkan biji kopi yang berkualitas.
B.     Rumusan Masalah
Proses penanganan pasca panen dan pengolahan biji kopi perlu memperhatikan berbagai aspek yang dapat mempertahankan kualitas biji kopi tersebut. Salah satu hal terpenting yaitu pada proses pengeringan biji kopi. Kualitas biji kopi dapat ditingkatkan bila proses pengeringan dilakukan pada suhu dan lama pengeringan yang tepat untuk mendapatkan kadar air dan tingkat keasaman yang sesuai dengan standar SNI.
C.    Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara pengeringan biji kopi dengan mesin modern yang sudah canggih yang tepat dan benar untuk meningkatkan kualitas dari biji kopi tersebut.





















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


Kopi merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang sudah lama dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis yang lumayan tinggi. Konsumsi kopi dunia mencapai 70% berasal dari spesies kopi arabika dan 26% berasal dari spesies kopi robusta. Kopi berasal dari Afrika, yaitu daerah pegunungan di Etopia. Namun, kopi sendiri baru dikenal oleh masyarakat dunia setelah tanaman tersebut dikembangkan di luardaerah asalnya, yaitu Yaman di bagian selatan Arab, melalui para saudagar Arab (Rahardjo,2012).

Di Indonesia kopi mulai di kenal pada tahun 1696, yang di bawa oleh VOC. Tanaman kopi di Indonesia mulai di produksi di pulau Jawa, dan hanya bersifat coba-coba, tetapi karena hasilnya memuaskan dan dipandang oleh VOC cukup menguntungkan sebagai komoditi perdagangan maka VOC menyebarkannya ke berbagai daerah agar para penduduk menanamnya (Najiyanti dan Danarti, 2004).
Sistematika tanaman kopi robusta menurut Rahardjo (2012) adalah sebagai berikut:
Kingdom         : Plantae
Sub kingdom   : Tracheobionita
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Astridae
Ordo                : Rubiaceace
Genus              : Coffea
Spesies            : Coffea robusta

Jenis - Jenis Kopi Di dunia perdagangan dikenal beberapa golongan kopi, tetapi yang paling sering dibudidayakan hanya kopi arabika,robusta, dan liberika. Pada umumnya, penggolongan kopi berdasarkan spesies, kecuali kopi robusta. 4 Kopi robusta bukan nama spesies karena kopi ini merupakan keturunan dari berapa spesies kopi terutama Coffea canephora (Najiyati dan Danarti, 2004).

Menurut Aak (1980), terdapat empat jenis kopi yang telah dibudidayakan, yakni:
1.      Kopi Arabika
Kopi arabika merupakan kopi yang paling banyak di kembangkan di dunia maupun di Indonesia khususnya. Kopi ini ditanam pada dataran tinggi yang memiliki iklim kering sekitar 1350 - 1850 m dari permukaan laut. Sedangkan di Indonesia sendiri kopi ini dapat tumbuh dan berproduksi pada ketinggian 1000 – 1750 m dari permukaan laut. Jenis kopi cenderung tidak tahan terhadap penyakit Hemilia Vastatrix. Namun kopi ini memiliki tingkat aroma dan rasa yang kuat.

2.        Kopi Liberika
Jenis kopi ini berasal dari dataran rendah Monrovia di daerah Liberika. Pohon kopi liberika tumbuh dengan subur di daerah yang memilki tingkat kelembapan yangtinggi dan panas. Kopi liberika penyebarannya sangat cepat. Kopi ini memiliki kualitas yang lebih buruk dari kopi Arabika baik dari segi buahdan tingkat rendemennya rendah.

3.        Kopi Canephora (Robusta)
Kopi Canephorajuga disebut kopi Robusta. Nama Robusta dipergunakan untuk tujuan perdagangan, sedangkan Canephora adalah nama botanis. Jenis kopi ini berasal dari Afrika, dari pantai barat sampai Uganda.Kopi robusta memiliki kelebihan dari segi produksi yang lebih tinggi di bandingkan jenis kopi Arabika dan Liberika.

4.        Kopi Hibrida
Kopi hibrida merupakan turunan pertama hasil perkawinan antara dua spesies atau varietas sehingga mewarisi sifat unggul dari kedua induknya. Namun, keturunan dari golongan hibrida ini sudah tidak mempunyai sifat yang sama dengan induk hibridanya. Oleh karena itu, pembiakannya hanya dengan cara vegetative seperti stek atau sambungan.

Syarat Umum Kopi
Syarat mutu dibagi menjadi dua yaitu syarat umum dan syarat khusus.
Syarat umum adalah persyaratan bagi setiap biji kopi yang dinilai dari tingkat mutunya.Biji kopi yang tidak memenuhi syarat umum tidak dapat dinilai tingkat mutu
kopinya. Sementara syarat khusus digunakan untukmenilai biji kopi berdasarkan tingkat mutunya. Tabel 1. Karakteristik Mutu Umum Biji Kopi Karakteristik Standar Mutu (%) Biji berbau busuk dan berbau kapang - Kadar air < 12.5, Kadar kotoran  < 0,5, Serangga hidup : tidak ada (Rahardjo, 2012).
Kopi robusta memiliki tekstur lebih kasar dari kopi arabika. Jenis lainnya dari kopi robusta seperti Qillou, Uganda dan Chanepora. Dalam pertumbuhannya kopi robusta hampir sama dengan kopi arabika yakni tergantung pada kondisi tanah, cuaca,
proses pengolahan. Pengemasan kopi ini akan berbeda untuk setiap negara dan menghasilkan rasa yang sedikit banyak juga berbeda (Anonim, 2012).
Kopi robusta biasanya digunakan sebagai kopi instant atau cepat saji. Kopi robusta memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi, rasanya lebih netral, serta aroma kopi yang lebih kuat. Kandungan kafein pada kopi robusta mencapai 2,8% serta memiliki jumlah kromosom sebanyak 226 kromosom. Produksi kopi robusta saat ini mencapai sepertiga produksi kopi seluruh dunia (Anonim, 2012).
Biji kopi memiliki kandungan yang berbeda baik dari jenis dan proses pengolahan kopi. Perubahan ini disebabkan karena adanya oksidasi pada saat proses enyangraian. Komposisi biji kopi arabika dan robusta sebelum dan sesudah disangrai (% bobot kering).



Proses pengeringan biji kopi dengan sinar matahari
Pengeringan Alami
Pengeringan alami yaitu pengeringan dengan menggunakan sinar matahari, caranya sangat sederhana tidak memerlukan peralatan dan biaya yang besar tetapi memerlukan tempat pengeringan yang luas dan waktu pengeringan yang lama karena buah kopi mengandung gula dan pektin. Pengeringan biasanya dilakukan di daerah yang bersih, kering dan permukaan lantai yang rata, dapat berupa lantai plester semen atau tanah telanjang yang telah diratakan dan dibersihkan. Ketebalan pengeringan 30-40 mm, terutama pada awal kegiatan pengeringan untuk menghindari terjadinya proses fermentasi, Panas yang timbul pada proses ini akan mengakibatkan perubahan warna dan buah menjadi masak.
http://v-images2.antarafoto.com/g-ec/1311061207/harga-kopi-melambung-07.jpg

Hasil gambar untuk proses pengeringan biji kopi melalui sinar matahari
Pada awal pengeringan buah kopi yang masih basah harus sering dibalik dengan Blat penggaruk. Jenis mikroorganisme yang dapat berkembang biak pada kulit buah (exocarp) terutama jamur (fusarium sp, colletotrichum coffeanum) pada permukaan buah kopi yang terlalu kering (Aspergilus niger, penicillium sp, Rhizopus, sp) beberapa jenis ragi dan bakteri juga dapat berkembang. Lamanya proses pengeringan tergantung pada cuaca, ukuran buah kopi, tingkat kematangan dan kadar air dala,m buah kopi, biasanya proses pengeringan memakan waktu sekitar 3 sampai 4 minggu. Setelah proses pengeringan Kadar air akan menjadi sekitar 12 %.
b. Pengeringan Buatan (Artificial Drying) Menggunakan Mesin (BOX DRYER)
Keuntungan pengeringan buatan,dapat menghemat biaya dan juga tenaga kerja hal yang perlu diperhatikanadalah pengaturan suhunya. Menurut Roelofsen, pengeringan sebaiknya padasuhu rendah yaitu 55°C akan menghasilkan buah kopi yang bewarna merah dantidak terlalu keras. Untuk buah kopi kering dengan KA rendah dikeringkan dengansuhu tidak terlalu tinggi sehingga tidak akan terjadi perubahan rasa. Peralatan pengeringan yang biasa digunakan : mesin pengering statik dengan alat penggaruk mekanik, mesin pengering dari drum yang berputar, mesin pengering vertikal.
https://elsafta.files.wordpress.com/2010/03/dryer-siedabed-3000.jpg







BAB III
PEMBAHASAN

A.       Konsep Dasar Pengeringan
Pengeringan adalah proses pengeluaran air dari suatu bahan pertanian menuju kadar air kesetimbangan dengan udara sekeliling atau pada tingkat kadar air dimana mutu bahan pertanian dapat dicegah dari serangan jamur, enzim dan aktifitas serangga (Hederson and Perry, 1976).
Sedangkan menurut Hall (1957) dan Brooker etal, (1974), proses pengeringan adalah proses pengambilan atau penurunan kadar air sampai batas tertentu sehingga dapat memperlambat laju kerusakan bahan pertanian akibat aktivitas biologis dan kimia sebelum bahan diolah atau dimanfaatkan.Pengeringan adalah proses pemindahan panas untuk menguapkan kandungan air yang dipindahkan dari permukaan bahan yang dikeringkan oleh media pengeringan yang biasanya berupa panas. Tujuan pengeringan adalah mengurangi kadar air bahan sampai dimana perkembangan mikroorganisme dan kegiatan enzim yang dapat menyebabkan pembusukan terhambat atau terhenti. Dengan demikian bahan yang dikeringkan dapat mempunyai waktu simpanyang lebih lama(Anonim, 2012).
Pengeringan merupakan salah satu cara dalam teknologi pangan yang dilakukan dengan tujuan pengawetan. Manfaat lain dari pengeringan adalah memperkecil volume dan berat bahan dibanding kondisi awal sebelum pengeringan, sehingga akan menghemat ruang(Rahman dan Yuyun, 2005).
Dalam pengeringan, keseimbangan kadar air menentukanbatas akhir dari proses pengeringan. Kelembapan udara nisbi serta suhu udarapada bahan kering biasanya mempengaruhi keseimbangan kadar air. Pada saat kadar air seimbang, penguapan air pada bahanakan terhenti danjumlah molekul - molekul air yang akan diuapkan sama dengan jumlah molekul air yang diserap oleh permukaanbahan. Laju pengeringan amat bergantung pada perbedaan antara kadar air bahandengan kadar air keseimbangan (Siswanto, 2004).Semakin besar perbedaan suhu antara medium pemanas dengan bahan pangan semakin cepat pindah panas ke bahan pangan dan semakin cepat pula penguapan air dari bahan pangan. Pada proses pengeringan, air dikeluarkan dari bahan pangan dapat berupa uap air. Uap air tersebut harus segera dikeluarkan dari atmosfer di sekitar bahan pangan yang dikeringkan. Jika tidak segera keluar, udara di sekitar bahan pangan akan menjadi jenuh oleh uap air sehingga memperlambat penguapan air dari bahan pangan yang memperlambat proses pengeringan (Estiasih, 2009).
2.5 Pengeringan Biji Kopi
Kombinasi suhu dan lama pemanasan selama proses pengeringan pada komoditi biji - bijian dilakukan untuk menghindari terjadinya kerusakan biji. Suhu udara, kelembaban relatif udara, aliran udara, kadar air awal bahan dan kadar akhir bahan merupakan faktor yang mempengaruhi waktu atau lama pegeringan (Brookeretal, 1974).
Biji kopi yang telah dicuci mengandung air 55%, dengan jalan pengeringan kandungan air dapat diuapkan, sehingga kadar air pada kopi mencapai 8-10 %. Setelah dilakukan pengeringan maka dilanjutkan dengan perlakuan pemecahan tanduk. Pengeringan dapatdilakukan dengan 2 cara yaitu:
1.        Pengeringan dengan sinar matahari, dengan cara semua biji kopi diletakkan dilantai penjemuran secara merata.
2.        Pengeringan dengan menggunakan mesin pengering, dimana pada mesin pengeringtersebut terdiri atas tromol besi dengan dindingnya berlubang – lubang kecil (Aak, 1980).
Pengeringan pada kopi biasanyadilakukan dengan tiga cara yaitu pengeringan secara alami, buatan, dan kombinasi antara alami dan buatan.
1. Pengeringan Alami
Pengeringan alami hanya dilakukan pada musim kemarau karena pengeringan pada musim hujan tidak akan sempurna. Pengeringan yang tidak sempurna mengakibatkan kopi berwarna coklat, berjamur, dan berbau apek. Pengeringan pada musim hujan sebaiknya dilakukan dengan cara buatan atau kombinasi cara alami dan buatan. Pengeringan secara alami sebaiknya dilakukan dilantai semen, anyaman bambu, atau tikar. Kebiasaan menjemur kopi di atas tanah akan menyebabkan kopi menjadi kotor dan terserang cendawan (Najiyati dan Danarti, 2004).
Cara penjemuran kopi yang baik adalah dihamparkan di atas lantai dengan k
balan maksimum 1.5 cm atau sekitar 2 lapisan. Setiap 1–2 jam hamparan kopi di bolak - balik dengan menggunakan alat menyerupai garuh atau kayu sehingga keringnya merata. Bila matahari terik penjemuran biasanya berlangsung selama 10 –14 hari namun bila mendung biasanya berlangsung 3 minggu (Najiyati dan Danarti, 2004).

2.Pengeringan Buatan (Menggunakan Mesin)
Pengeringan secara buatan biasanya dilakukan bila keadaan cuaca cenderung mendung. Pengeringan buatan memerlukan alat pengering yang hanya memerlukan waktu sekitar 18 jam tergantung jenis alatnya. Pengeringan ini dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama, pemanasan pada suhu 65-1000 C untuk menurunkan kadar air dari 54% menjadi 30%. 9Tahap kedua pemanasan pada suhu 50 – 600 C untuk menurunkan kadar air menjadi 8 - 10% (Najiyati dan Danarti, 2004).

GAMBAR MESIN PENGERINGAN BIJI KOPI

https://elsafta.files.wordpress.com/2010/03/dryer-siedabed-3000.jpg


http://i.ytimg.com/vi/BUqQfws9kIk/maxresdefault.jpg

Hasil gambar untuk mesin pengering kopi

3.Pengeringan Kombinasi Alami dan Buatan
Pengeringan ini dilakukan dengan cara menjemur kopi di terik matahari hingga kadar air mencapai 30%. Kemudiankopi dikeringkan lagi secara buatan sampai kadar air mencapai 8 - 10%. Alat pengering yang digunakan ialah mesin pengering otomatis ataupun dengan rumah (tungku) pengering. Prinsip kerja kedua alat hampir sama yaitu pemanasan kopi dengan uap/udara di dalam ruang tertutup (Najiyati dan Danarti, 2004).


GAMBAR PENGERINGAN MENGGUNAKAN MATAHARI & TEKNOLOGI (MESIN)
Hasil gambar untuk GAMBAR MATAHARI

Hasil gambar untuk GAMBAR MATAHARI DI SIANG HARI

Hasil gambar untuk mesin pengering kopi






BAB IV
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Dari data dan keterangan yang telah dimuat dalam makalah ini maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:
1.      Proses pengeringan berguna untuk menghindari dan mengurangi serangan baik itu jamur, bakteri ataupun serangga yang dapat merugikan para petani.
2.      Kadar air yang dianjurkan untuk pengeringan biji kopi adalah 8 – 10%.
3.      Kadar air juga akan mempengaruhi dari tingkat dan aroma kopi yang dihasilkan.
4.     Dalam proses pengeringan ada dua cara :
1)      Pengeringan dengan menggunakan sinar matahari
2)      Pengeringan dengan menggunakan mesin.


















DAFTAR PUSTAKA


  Anonim, 2012a. Proses Pembuatan Kopi Luwak.http:// proses-pembuatan-
   kopi-luwak.html.Akses Tanggal 20 Oktober 2012. Makassar.
  Aak.1980.Budidaya Tanaman Kopi. Yayasan Kanisius, Yogyakarta.
  Brooker, D. B., F. W. Bakker-arkemaand C. W. Hall, 1974. Drying Cereal Grains. The AVI publishing Company, Inc. Wesport.
  Ciptadi, W. dan Nasution, M.Z. 1985. Pengolahan Kopi. Fakultas Teknologi
  Institut Pertanian Bogor.
  Clarke, R. J. and Macrae, R. 1987. Coffe Technology (Volume 2).Elsevier
 Applied Science, London and New York.
  Estiasih, Teti dan Kgs Ahmadi, 2009. Teknologi Pengolahan Pangan. Bumi Aksara. Malang..
  Hendarson, S. M. and R. L. Perry. 1976. Agricultural Process Engineering. 3
  rd ed. The AVI publ. Co., Inc, Wesport, Connecticut, USA.
  Pangabean, Edy. 2012. The Secret of Barista.PT Wahyumedia. Jakarta.28
  Rahardjo, Pudji. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta. Penebar Swadaya. Jakarta.


1 komentar:

  1. Jika Anda memiliki masalah keuangan, sekarang saatnya bagi Anda untuk tersenyum. Anda hanya perlu menghubungi Bpk. Benjamin dengan jumlah yang ingin Anda pinjam dan periode pembayaran yang sesuai untuk Anda dan Anda akan memiliki pinjaman dalam waktu kurang dari 48 jam. Saya hanya mendapat manfaat untuk keenam kalinya pinjaman 700 ribu dolar untuk jangka waktu 180 bulan dengan kemungkinan membayar sebelum tanggal kedaluwarsa. Lakukan kontak dengannya dan Anda akan melihat bahwa dia adalah orang yang sangat jujur dengan hati yang baik. Surelnya adalah lfdsloans@lemeridianfds.com dan nomor telepon WhatApp-nya adalah + 1-989-394-3740

    BalasHapus